Napoli - Kemenangan 3-1 atas Inter dinihari
tadi membuat Napoli tetap berada di peringkat dua klasemen sementara
Serie A. Satu kemenangan lagi akan melambungkan mereka lagi.
Berkat hat-trick Edinson Cavani ke gawang Inter, I Patenopei kini telah mengumpulkan 72 angka dari 35 pertandingan. Mereka unggul tujuh angka dari tim peringkat ketiga, AC Milan.
Jika hari Rabu (8/5) lusa mereka berhasil mengalahkan Bologna, atau Milan tak memperoleh hasil positif saat menghadapi Pescara, maka pasukan Walter Mazzarri itu dipastikan finis sebagai runner-up.
Jika posisi itu diamankan sampai kompetisi selesai, maka itulah pencapaian tertinggi Napoli dalam 23 tahun terakhir. Sejak kali terakhir jadi juara di musim 1989/1990, ketika masih diperkuat Diego Maradona, mereka tak pernah lagi menyentuh dua besar.
Di era millenium, Napoli bahkan sempat "lenyap". Setelah terdegradasi di musim 2000/2001, mereka harus menghadapi salah satu periode tergelapnya. Di musim panas 2004 mereka dinyatakan bangkrut, setelah berutang sampai 70 juta euro, dan diturunkan ke Serie C1. (Baca di sini)
"Masih ada tiga poin yang harus kami pungut," ucap Mazzarri seusai mengalahkan Inter, seperti dilansir Football Italia.
"Belum ada yang terjamin. Aku senang dengan performa tim walaupun agak gelisah karena kami tidak segera menghabisi pertandingan setelah unggul 2-1."
Mazzarri, yang telah membesut Napoli sejak 2009, dipandang sebagai figur yang telah membawakan revolusi teknis pada tim tersebut. Masalahnya, keberhasilannya itu membuat dirinya kerap dikabarkan akan digaet klub lain yang lebih besar.
"Masa depanku? Masa depanku adalah pertandingan hari Rabu melawan Bologna, terutama karena mereka kerap jadi ganjalan buat kami. Setelah game terakhir musim ini melawan Roma, baru akau akan membicarakan masa depanku dengan presiden," ungkapnya.
Berkat hat-trick Edinson Cavani ke gawang Inter, I Patenopei kini telah mengumpulkan 72 angka dari 35 pertandingan. Mereka unggul tujuh angka dari tim peringkat ketiga, AC Milan.
Jika hari Rabu (8/5) lusa mereka berhasil mengalahkan Bologna, atau Milan tak memperoleh hasil positif saat menghadapi Pescara, maka pasukan Walter Mazzarri itu dipastikan finis sebagai runner-up.
Jika posisi itu diamankan sampai kompetisi selesai, maka itulah pencapaian tertinggi Napoli dalam 23 tahun terakhir. Sejak kali terakhir jadi juara di musim 1989/1990, ketika masih diperkuat Diego Maradona, mereka tak pernah lagi menyentuh dua besar.
Di era millenium, Napoli bahkan sempat "lenyap". Setelah terdegradasi di musim 2000/2001, mereka harus menghadapi salah satu periode tergelapnya. Di musim panas 2004 mereka dinyatakan bangkrut, setelah berutang sampai 70 juta euro, dan diturunkan ke Serie C1. (Baca di sini)
"Masih ada tiga poin yang harus kami pungut," ucap Mazzarri seusai mengalahkan Inter, seperti dilansir Football Italia.
"Belum ada yang terjamin. Aku senang dengan performa tim walaupun agak gelisah karena kami tidak segera menghabisi pertandingan setelah unggul 2-1."
Mazzarri, yang telah membesut Napoli sejak 2009, dipandang sebagai figur yang telah membawakan revolusi teknis pada tim tersebut. Masalahnya, keberhasilannya itu membuat dirinya kerap dikabarkan akan digaet klub lain yang lebih besar.
"Masa depanku? Masa depanku adalah pertandingan hari Rabu melawan Bologna, terutama karena mereka kerap jadi ganjalan buat kami. Setelah game terakhir musim ini melawan Roma, baru akau akan membicarakan masa depanku dengan presiden," ungkapnya.
Narasumber http://sport.detik.com