Situs penawaran diskon khusus LivingSocial dikabarkan telah diretas. Imbas dari kasus ini 50 juta data pengguna terancam bocor. Pengguna khawatir kebocoran ini akan merambat di informasi data keuangan seperti rekening bank dan kartu kredit.
Kejadian ini disinyalir terjadi pada Jumat (26/04/13) kemarin waktu setempat. LivingSocial sendiri adalah perusahaan kedua terbesar di Groupon Inc. Amazon juga memiliki sebagaian besar saham situs deal ini.
Pihak LivingSocial sendiri memastikan data pengguna terkait informasi keamanan masih aman. Ini berarti kebocoran yang ada dimungkinkan hanya terjadi di data pelanggan seperti nama, alamat, tanggal lahir, atau bisa pula kata sandi.
Dari 50 juta pengguna LivingSocial yang terancam teretas berada di wilayah Amerika, Eropa, dan Australia. Sedangkan untuk kawasan Asia sendiri tidak miliki potensi berbahaya ini.
CEO LivingSocial Tim O’Shaughnessy mengamini jika situsnya sedang diserang. Akibat serangan cyber ini dimungkinkan akses ke data pelanggan secara tidak sah.
“Saat ini kami secara aktif bekerja sama dengan penegak hukum untuk menyelidiki masalah tersebut,” tulisnya dalam sebuah email pada CNET News.Bos LivingSocial ini sangat menyarankan agar pengguna segera mengubah atau membuat kata sandi baru. Jika tidak bisa login segera reset atau forget password.
Untuk mesiasati hal yang terburuk, LivingSocial telah mengirim email ke sekitar 50 juta pengguna yang diduga miliki resiko alami kebocoran data. Sebagai langkah pengamanan pertama, pengguna disarankan untuk mengganti kata sandi.
narasumber
0 komentar:
Post a Comment